Selasa, 26 Agustus 2008

4 Elemen Kunci Untuk Membangun Great Presentation Skill


Ketrampilan melakukan presentasi di depan audiens kini mungkin merupakan suatu hal yang wajib dikuasai oleh setiap insan, terutama bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia bisnis. Dalam tulisan sebelumnya (yang bisa Anda baca disini), kita telah membahas mengenai bagaimana membuat slide presentasi yang menarik. Dalam tulisan ini kita ingin lebih mengeksplorasi tentang ketrampilan membawakan presentasi yang menawan (delivering a great presentation process).
Pertanyaan kunci yang akan dibahas disini adalah : elemen-elemen kunci apa yang mesti dilakoni untuk bisa memberikan sebuah presentasi yang memikat dan mampu meninggalkan jejak impresi yang menancap? Tentu ada beragam faktor yang layak disebut. Disini kita akan mencoba menelisik empat elemen kunci diantaranya.
Elemen yang pertama bersifat amat mendasar : intonasi suara yang pas. Berapa kali Anda terlelap tidur lantaran mendengarkan sebuah presentasi yang dibawakan dengan suara yang datar, monoton, dan tanpa gairah? Disana sini kita juga acap mendengarkan seorang presenter tampil dengan suara yang menggumam, tanpa intonasi yang jelas ataupun dengan ritme yang terputus-putus (kita lalu jadi seperti mendengarkan sebuah radio usang dengan baterei yang sudah mau habis….).
Pesannya jelas : untuk menjadi presenter yang solid, pertama-tama kita mesti bisa membawakan bahan yang dipresentasikan dengan suara yang jelas, artikulatif, dan dengan intonasi yang dinamis serta irama yang pas. Suara yang jelas dan artikulatif bukan saja enak didengar, namun itu dengan segera juga memproyeksikan sebuah rasa percaya diri yang solid. Sementara dengan intonasi yang dinamis – tidak monoton – kita akan mampu memberikan “nyawa” pada butiran materi yang kita sampaikan. Dan penyampaian dengan irama yang pas — tidak terlalu cepat dan juga tak terlalu lambat — akan membuat materi presentasi kita bisa mengalir, menelusup dalam segenap jejak pendengaran para partisipan.
Elemen yang kedua adalah body language. Tidakkah kita akan terkapar dalam kejenuhan yang amat memilukan, tatkalah kita mendengar dan melihat seorang presenter berdiri kaku pada satu titik bak sebuah patung, serta dengan tatapan mata yang “sayu dan tidak inspiratif”. Tidak, presenter yang jenius tidak akan seperti itu. Ia akan melibatkan gerakan tubuhnya secara optimal. Ia akan menatap semua titik audiensnya dengan tatapan yang proporsional dan memancarkan rasa percaya diri yang kokoh. Ia akan menggerakkan tangannya jika diperlukan untuk memberikan penekanan pada bagian tertentu presentasinya. Ia akan bergerak ke segenap sudut secara pas dan energik untuk memastikan semua partisipan merasa terlibat dalam proses presentasi yang disampaikan. Pendeknya, bagi seorang presenter yang brilian, arena panggung adalah tempat dimana ia akan “menari dan berdansa dengan tatapan mata bak seorang penari Bali” untuk memastikan bahwa aura keterlibatan aktif semua audiens-nya bisa terbangun dengan sempurna.
Elemen yang ketiga dan amat penting adalah ini : sampaikan bahan presentasi dengan runtut atau sistematis, dan kemudian secara maksimal, selipkan beragam ilustrasi atau kisah atau anekdot untuk membangun antusiasme partisipan. Penyampaian yang runtut dan sistematis akan membuat segenap partisipan mudah mencerna apa yang kita sampaikan. But that’s not enough. Untuk membuat peserta tidak hanya paham namun juga bergairah mendengarkan presentasi Anda, maka bentangkan semaksimal mungkin rangkaian ilustrasi yang kaya dan beragam narasi yang memikat.
Riset membuktikan, sebuah konsep akan jauh lebih mudah menancap dalam memori pendengar jika ia dibasahi dengan beragam ilustrasi yang konkrit atau dongeng/kisah/narasi yang inspiratif (itulah kenapa anak-anak tetap akan ingat dongeng yang diceritakan tiap malam oleh ayahnya meski puluhan tahun telah lewat). Sebuah dongeng/kisah yang ilustratif – apalagi jika diselingi dengan anekdot yang segar nan cerdas — juga akan jauh lebih mudah membangkitkan antusiasme pendengar dibanding celotehan konsep yang garing dan membosankan. So, remember this : setiap kali Anda akan presentasi, selalu sediakan ruang untuk menghamparkan kisah/narasi yang ilustratif, powerful dan inspiratif.
Elemen yang terakhir yang diperlukan untuk memberikan presentasi yang memikat adalah ini : ketrampilan untuk membangun interaksi yang partisipatif dengan audiens. Berapa kali pikiran kita melayang entah kemana saat mendengarkan seorang presenter yang “terlalu asyik dengan dunianya sendiri”, terus nyerocos tanpa peduli dengan minat audiens, dan terus membangun sebuah monolog satu arah yang tidak merangsang sebuah interaksi yang dialogis?
Karena itulah, selalu berikan jeda untuk mendorong para peserta agar mau berbagi pemikiran ataupun gagasan. Bangunlah keluwesan untuk mampu membangun interaksi yang dialogis dengan segenap audiens. Tak jarang dalam proses dialog yang interaktif ini justru muncul aneka narasi yang inspiratif nan jenaka, dan mampu menciptakan kesegaran yang menyenangkan bagi segenap audiens. Sebuah sesi presentasi lalu dapat menjelma menjadi sebuah teater pembelajaran yang “hidup” dan penuh keriangan (sebab pada akhirnya, learning should be fun, right?).
Demikianlah empat elemen kunci yang mesti kita lakukan agar mampu memberikan sesi presentasi yang akan terus dikenang. Sebuah sesi presentasi yang produktif, penuh gairah dan membawa secercah kerenyahan. Dan bukannya sesi presentasi yang layu, garing, yang dengan cepat akan dilupakan oleh audiens….















“…menggunakan PowerPoint itu seperti menaruh AK-47 yang terkokang di atas meja: kita bisa melakukan hal-hal yang sangat buruk dengan aplikasi ini.” Peter Norvig, Direktur Riset Google.
Membuat slide presentasi dengan powerpoint kini mungkin telah menjadi satu ketrampilan yang perlu dikuasai oleh banyak orang – entah Anda seorang mahasiswa, dosen, trainer, pekerja kantoran, atau seorang wirausahawan seperti Bill Gates. Problemnya, hingga hari ini saya masih acap menyaksikan mutu slide presentasi yang pas-pasan, untuk tidak mengatakan berantakan. Beberapa waktu lalu misalnya, saya menyaksikan tayangan presentasi dari seorang petinggi dari sebuah organisasi publik; dan sesaat setelah melihat halaman pertama slide, nafsu saya mendengarkan ceramahnya mendadak lenyap. Penyebabnya: mutu slide presentasi yang ditayangkan benar-benar memilukan.
Tragedi slide presentasi semacam itu mestinya bisa dihindari jika kita tidak melakukan 3 kesalahan fatal yang acap saya temui. Mari kita telusuri tiga kesalahan ini satu per satu.

Kesalahan pertama : memindahkan word ke powerpoint. Maksudnya, powerpoint dan word adalah dua aplikasi dengan fungsi yang amat berbeda. Sialnya, perbedaan yang amat mendasar ini acap dilupakan orang ketika membuat slide presentasi. Demikianlah, saya acap melihat kalimat-kalimat panjang dan rinci dari word langsung saja dicopy paste ke dalam powerpoint – dengan font yang kecil lagi (misal ukuran 12 atau 14). Ini namanya, powerpoint abuse atau penganiayaan slide presentasi.
Solusinya : jika Anda akan menulis persentasi dengan bullet point, mungkin ada baiknya jika kita mengingat 5 x 5 rule. Aturan yang bisa diterapkan secara fleksibel ini intinya mengajak kita untuk hanya membuat maksimal 5 bullet point dalam setiap halaman slide; dan masing-masing poin sebaiknya terdiri tak lebih dari lima kata. Slide presentasi adalah slide presentasi. Maksudnya : tayangkan hanya poin-poin pokok dari gagasan yang ingin Anda sampaikan. Tulisankan gagasan itu dengan ringkas – hindari kesalahan fatal berupa keinginan untuk menampilkan kalimat-kalimat panjang dan rinci dalam sebuah slide.

Kesalahan kedua yang juga acap saya temui : SEMUA TULISAN MEMAKAI HURUF KAPITAL. Untuk judul sebuah slide mungkin oke menggunakan huruf besar semua. Namun ketika Anda menjabarkan dalam poin-poin yang ringkas dalam baris sesudahnya, gunakan huruf non-kapital. Sebab kalimat panjang yang semua menggunakan HURUF KAPITAL terbukti justru sulit dibaca.
Selanjutnya, kalau bisa gunakan font dengan ukuran minimal 24 (ukuran yang lebih kecil akan membuat orang yang duduk dibelakang akan kesulitan membacanya). Dan jangan lupa, sebaiknya gunakan jenis huruf sans seriff seperti Arial, Verdana atau Georgia. Dan bukan jenis huruf seriff seperti Times New Roman. Sejumlah pakar presentasi menyebutkan, dalam medium digital seperti layar komputer, jenis huruf seperti Arial lebih mudah dibaca dibanding Times New Roman.
Dan jangan lupa juga satu hal : konsistensi. Maksudnya, jika kita menggunakan huruf Arial dengan font size 28, maka sebaiknya jenis dan ukuran inilah yang kita pakai dalam semua halaman slide. Ini perlu diingat, sebab tak jarang saya melihat pemakaian jenis huruf yang tidak konsisten. Kesannya jadi berantakan dan tidak profesional.

Kesalahan ketiga : desain gambar yang kampungan dan ditata dengan serampangan. Untuk membuat slide lebih artistik, kita memang kudu meletakkan gambar (image) yang relevan dan artistik. Sialnya, saya banyak melihat slide dengan gambar yang dicomot dari clip art (banyak tersedia dalam powerpoint); dan sorry to say, hal ini akan membuat slide Anda terkesan kampungan. Apalagi jika clip art itu diletakkan secara serampangan – tanpa memperhatika segi estetika.
Kalau ingin menaruh gambar, ya cari gambar (image) yang professional look, jangan pakai clip art. Dan yang tak kalah penting : semuanya ditata dengan memperhatikan aspek estetika, dan sekali lagi konsisten. Maksudnya, style peletakan gambar kalau bisa mengacu pada pola tertentu yang konsisten (dan bukan asal taruh saja). Mungkin dalam hal desain image ini ada baiknya jika kita langsung berguru dari presentasi sang pencipta PowerPoint itu sendiri (lihat beberapa contoh presentasi melalui image dibawah ini).



Seperti yang kita saksikan dalam contoh diatas, desain gambar dan tata letak kalimat tampaknya disusun dengan mengacu pada nilai estetika. Kita mungkin sulit meniru kejeniusan Tuan Gates dalam membikin software, namun tentu bukan hal yang relatif rumit untuk bisa mengcopy desain presentasi seperti yang terlihat dalam gambar diatas. Yang dibutuhkan hanyalah kepekaan kita akan nilai-nilai estetika (sense of aesthetic).
Demikianlah, tiga kesalahan fatal yang mestinya bisa kita hindari jauh-jauh ketika kita hendak membuat slide presentasi. Sebab dengan itulah kita mungkin baru bisa mendesain sebuah slide yang elok nan menggetarkan. Dan bukan deretan slide yang garing nan membosankan. Dengan mutu yang memilukan. Duh.




Are You a happy employee..??


Kepuasan karyawan kita tahu, merupakan salah satu elemen penting untuk membangun kinerja perusahaan yang mencorong. Segenap program untuk membangun kepuasan pelanggan misalnya, bisa berakhir dengan tragis jika ia tidak disertai dengan program untuk memuaskan karyawan secara sistematis. Sebab, bagaimana mungkin front-line Anda bisa mengulurkan senyum penuh kerenyahan kepada para pelanggan jika ia selalu nggerundel dengan gaji yang diterimanya?
Itulah mengapa banyak perusahaan kelas dunia menaruh perhatian yang amat serius untuk mengelola kepuasan para karyawannya. Di tanah air sendiri, kini juga makin banyak perusahaan melakukan sejumlah inisiatif untuk memuaskan para best talents mereka sehingga tetap betah bertahan dan enjoy dalam bekerja.
Salah satu inisiatif itu misalnya adalah dengan melakukan survei kepuasan karyawan secara reguler (misal setiap tahun sekali). Melalui survei ini diharapkan pihak perusahaan bisa memperoleh informasi yang berharga dalam merancang program kepuasan yang tepat sasaran.
Secara garis besar, angket kepuasan karyawan sendiri biasanya meng-address lima elemen utama, yakni : 1) kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya (job content), 2) kepuasan karyawan terhadap lingkungan kerja (baik lingkungan fisik seperti tata ruangan ataupun lingkungan non fisik seperti relasi dengan kerja, atau suasana kerja); 3) kepuasan karyawan terhadap atasan, dan 4) kepuasan karyawan terjadap kebijakan perusahaan dalam memberikan remuneration and benefit pada pegawainya.
Selain empat elemen utama diatas, biasanya ada faktor tambahan lain yang ditanyakan seperti : kepuasan karyawan terhadap kebijakan pengembangan karir, kepuasan karyawan terhadap program pelatihan yang diberikan, ataupun kepuasan karyawan terhadap kualitas kepemimpinan secara umum di perusahaan tersebut.
Pada tahapan selanjutnya, elemen-elemen yang ingin ditanyakan tersebut kemudian dijabarkan dalam serangkaian pertanyaan. Misalkan setiap elemen dijabarkan dalam bentuk 4 – 5 pertanyaan. Sebagai misal untuk untuk faktor mengenai kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya, dua contoh pertanyaan yang lazim diberikan adalah sbb:• Saya puas dengan pekerjaan saya dan jenis tugas yang saya kerjakan.• Pekerjaan saya menantang dan menarik.
Untuk faktor kepuasan terhadap atasan, dua contoh pertanyaannya adalah sbb:• Atasan saya melakukan tindakan perbaikan yang tepat dan adil pada karyawan yang tidak dapat menampilkan prestasi kerja yang memuaskan.• Atasan saya memberikan pengarahan dan instruksi yang jelas.
Untuk faktor kepuasan terhadap paket remunerasi yang diterima, contoh pertanyaan yang dapat diberikan adalah :• Saya merasa puas dengan gaji yang saya terima.• Saya merasa puas dengan paket asuransi kesehatan yang diberikan oleh perusahaan.
Setiap pertanyaan tersebut kemudian dilengkapi dengan jawaban dalam skala 1 – 5, dimana deskripsi skalanya adalah :(1) Sangat Tidak Setuju(2) Tidak Setuju(3) Netral(4) Setuju(5) Sangat Setuju
Jawaban dari para karyawan terhadap angket dan skala jawaban itu kemudian di-olah dan di-analisa untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat kepuasan karyawan saat ini. Tentu jika angka rata-ratanya semakin tinggi, berarti tingkat kepuasan karyawan di perusahaan itu juga makin baik.
Pada sisi lain, dari analisa itu juga bisa diketahui dalam aspek apa, tingkat kepuasan berada pada posisi yang kurang baik (misal rata-rata skornya dibawah tiga) : apakah dalam aspek lingkungan kerja, aspek remunerasi, atau aspek kepemimpinan dalam perusahaan. Dengan demikian pihak perusahaan bisa dengan lebih akurat mengetahui aspek apa yang paling perlu mendapatkan prioritas perhatian untuk dibenahi.
Jadi omong-omong, apakah Anda puas dengan pekerjaan dan kantor Anda sekarang? Apa kira-kira yang membuat Anda sudah/belum puas?

Seberapa bagus kecerdasan emosional anda..??


Semenjak Daniel Golemen menggagasnya dalam karya fenomenal bertajuk Emotional Intelligence, kini makin diyakini pentingnya makna kecerdasan emosional dalam merajut kanvas kehidupan yang dilimpahi oleh kesuksesan dan kebahagiaan. Kecerdasan intelektual ternyata hanya separo dari sebuah perjalanan. Ia mesti juga dilengkapi dengan kecerdasan emosional (dan juga kecerdasan spiritual) agar kita semua bisa menggapai hidup yang penuh arti kemuliaan.
Secara eksploratif, kecerdasan emosional sendiri pada dasarnya merujuk pada dua dimensi kunci yang mesti kita praktekkan dengan penuh kesempurnaan. Dimensi yang pertama adalah tentang dunia intra-personal – atau sebuah dunia sunyi untuk melihat dengan penuh kebeningan relung diri kita sendiri. Dimensi yang kedua adalah tentang dunia inter-personal – atau sebuah dunia dengan mana kita menghamparkan berderet perjumpaan dengan orang lain.
Baiklah kita akan segera membahas dua dimensi kunci itu secara intim. Namun sebelumnya, saya persilakan Anda untuk mereguk dulu kehangatan secangkir kopi atau teh yang sekarang mungkin ada disamping laptop/dekstop Anda. Seduhlah kehangatan itu sambil bersyukur bahwa hari ini Anda masih dilimpahi karunia untuk menikmati secangkir teh hangat…….
Oke, mari kita lanjutkan perbincangan kita. Dimensi yang pertama, seperti tadi disebutkan, berhubungan dengan dunia intra-personal. Dalam dimensi ini sendiri terdapat dua elemen yang mesti dicermati, yakni : self awareness dan self esteem.
Knowing yourself is the beginning of all wisdom, demikian filsuf Aristoteles pernah bersenandung. Maknanya jelas : kita tak akan pernah mampu mengenggam buah kebajikan tanpa kemampuan untuk secara jernih dan jujur menelisik setiap sudut raga dan jiwa kita. Kemampuan untuk secara bening menelusuri segenap jejak kelebihan dan potensi yang ada pada diri kita; dan juga sekaligus mau mengakui kekurangsempurnaan yang ada dalam diri kita dengan penuh kelapangan dada.
Dan dengan kesadaran-diri yang kokoh itulah, kita kemudian bergerak maju merajut self-esteem dengan optimal. Self-esteem sendiri bermakna tumbuh-mekarnya rasa respek pada diri sendiri – tanpa harus tergelincir menjadi arogan atau takabur. Sebaliknya, self esteem ini lebih mewujud pada tumbuhnya rasa bangga (self-pride) atas jati diri Anda dan juga terhadap segenap jejak karya dan impian yang tengah Anda ukir. Tanpa self-respect yang kuat, kita tak akan pernah mampu membangun respek pada orang lain. Dan tanpa self-esteem yang menjejak dengan kokoh, kita tak akan pernah melenting menjadi insan yang unggul, penuh kemuliaan dan bermartabat.
Dimensi kedua dari kecerdasan emosional berkaitan dengan dimensi inter-personal atau dunia tentang jalinan interaksi dengan orang lain (others). Disini terdapat dua elemen kunci yang juga layak diperhatikan, yakni elemen interaksi antar manusia dan elemen empati.
Kecerdasan emosional pada akhirnya amat berkaitan dengan ketrampilan kita dalam merajut relasi dengan orang lain (interpersonal relationship). Disitulah kemudian kita diuji untuk selalu bisa merekahkan pola relasi yang santun, penuh rasa respek dan saling-menghargai, serta dilimpahi spirit untuk berbuat baik kepada sesama. Disini pula kita diajak untuk selalu mampu menghadirkan rajutan komunikasi yang konstruktif dan suportif, dan bukan pola komunikasi yang dipenuhi rasa kedengkian dan negative thinking lainnya.
Dan kita tahu, segenap kecerdasan semacam diatas hanya bisa digelarkan jika kita juga diguyur oleh spirit empati yang kuat. Inilah sebuah sikap untuk mau memahami dan menghargai perasaan orang lain. Sebuah sikap untuk juga mau bersikap welas asih pada sesama. Sebuah sikap untuk selalu menghadirkan momen perjumpaan yang penuh keramahan, menebar kebaikan kepada sesama tanpa pamrih, dan menyodorkan jabat tangan erat dalam balutan rasa cinta dan empati.
Demikianlah empat tema utama yang menaungi makna kecerdasan emosional – yakni dimensi self awareness, self esteem, interpersonal relations dan empathic understanding. Kita mungkin tak tahu persis berapa kadar kecerdasan kita dalam empat dimensi kunci itu. Namun tampaknya kita selalu diminta untuk terus menebarkan benih kecerdasan itu dalam segenap jejak kehidupan kita; dalam roda waktu yang terus berputar.
Sebab hanya dengan itulah, kita lalu bisa tumbuh menjadi insan yang luhur dan penuh kemuliaan. Memuliakan hidup, memuliakan sesama. Bukankah ini salah satu tugas suci kita sebagai anak manusia?

Merancang manajeman SDM berbasis kompetensi

Pengembangan pribadi yang bermutu unggul secara sistematis boleh jadi merupakan salah satu strategi yang mesti diusung ketika suatu perusahaan bemimpi menjadi yang terbaik. Dalam kaitannya dengan hal ini, beberapa tahun terakhir ini merebak satu pendekatan baru dalam menata kinerja manusia, yang acap disebut sebagai competency-based HR management (CBHRM), atau manajemen pengelolaan SDM berbasis kompetensi. Dalam pendekatan ini, kosa kata kompetensi menjadi elemen kunci.
Secara general, kompetensi sendiri dapat dipahami sebagai sebuah kombinasi antara ketrampilan (skill), atribut personal, dan pengetahuan (knowledge) yang tercermin melalui perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi. Dalam sejumlah literatur, kompetensi sering dibedakan menjadi dua tipe, yakni soft competency atau jenis kompetensi yang berkaitan erat dengan kemampuan untuk mengelola proses pekerjaan, hubungan antar manusia serta membangun interaksi dengan orang lain. Contoh soft competency adalah: leadership, communication, interpersonal relation, dll. Tipe kompetensi yang kedua sering disebut hard competency atau jenis kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan fungsional atau teknis suatu pekerjaan. Dengan kata lain, kompetensi ini berkaitan dengan seluk beluk teknis yang berkaitan dengan pekerjaan yang ditekuni. Contoh hard competency adalah : electrical engineering, marketing research, financial analysis, manpower planning, dll.
Tahap pertama yang mesti dilakukan ketika suatu perusahaan hendak membangun competency-based HR management adalah menyusun direktori kompetensi serta profil kompetensi per posisi. Dalam proses ini, dirancanglah daftar jenis kompetensi – baik berupa soft dan hard competency – yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut; lengkap dengan definisi kompetensi yang rinci, serta juga indikator perilaku dan levelisasi (penjenjangan level) untuk setiap jenis kompetensi. Dalam tahap ini pula disusun semacam kebutuhan kompetensi per posisi, atau semacam daftar kompetensi apa yang dipersyaratkan untuk satu posisi tertentu, berikut dengan level minimumnya.
Tahap berikutnya merupakan tahap yang paling kritikal, yakni tahap asesmen kompetensi untuk setiap individu karyawan dalam perusahaan itu. Tahap ini wajib dilakukan sebab setelah kita memiliki direktori kompetensi beserta dengan kebutuhan kompetensi per posisi, maka kita perlu mengetahui dimana level kompetensi para karyawan kita – dan dari sini juga kita bisa memahami gap antara level kompetensi yang dipersyaratkan dengan level yang dimiliki oleh karyawan saat ini.
Terdapat beragam metode untuk mengevaluasi level kompetensi, dari mulai yang bersifat sederhana dan praktis hingga yang kompleks. Metode yang praktis adalah meminta atasan, rekan kerja dan mungkin juga bawahan untuk menilai level kompetensi karyawan tertentu, dengan menggunakan semacam kuesioner kompetensi. Kuesioner ini didesain dengan mengacu pada direktori kompetensi serta indikator perilaku per kompetensi yang telah disusun pada fase sebelumnya.
Metode lain yang lebih kompleks adalah dengan menggunakan teknik yang disebut sebagai competency assessment center. Dalam metode ini, karyawan diminta untuk melakukan bermacam-macam tugas seperti melakukan simulasi peran, memecahkan suatu kasus atau juga menyusun skala prioritas pekerjaan. Hasil kegiatan ini kemudian dievaluasi oleh para evaluator yang biasanya terdiri lebih dari satu orang. Meskipun obyektivitas dan validitasnya relatif tinggi, metode ini membutuhkan waktu yang cukup panjang (biasanya dua hari) dan biaya serta energi yang relatif besar.
Metode uji kompetensi lain yang kini juga banyak dilakukan adalah dengan menerapkan sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan oleh suatu badan yang independen dan kredibel. Di Amerika Serikat misalnya, telah terdapat sertifikasi kompetensi untuk beragam profesi/posisi seperti untuk posisi marketing, HR, keuangan, engineering, dll. Dengan sertifikasi ini, maka seorang karyawan benar-benar telah teruji level kompetensinya.
Tahap berikut dari penerapan CBHRM adalah memanfaatkan hasil level asesmen kompetensi yang telah dilakukan untuk diaplikasikan pada setiap fungsi manajemen SDM, mulai dari fungsi rekrutmen, manajemen karir, pelatihan, hingga sistem remunerasi.
Memang, perjalanan penerapan metode CBHRM membutuhkan proses yang panjang nan berliku. Namun, manfaat yang akan diperoleh dari penerapan metode ini niscaya akan membuat sebuah perusahaan bisa makin melesat unggul dibanding para pesaingnya.

referensi dari strategimanajemen.net

Senin, 25 Agustus 2008

Viagra untuk Otak

LifeStyle Fri, 28 Mar 2008 13:58:00 WIB
Sudah lama orang mencari "obat kuat" buat otak. Belakangan di kalangan ilmu penyakit tua (Geriatrics) bermunculan temuan bahwa otak bisa dipelihara potensinya dengan mengonsumsi beberapa jenis zat berkhasiat alami, maupun obat kimiawi. Seperti apakah?
Sudah lazim kalau fungsi otak semakin susut dengan bertambahnya umur. Pak Wir. pada umurnya yang lewat 70 tahun sering mengeluh kalau ia jadi sangat pelupa. "Apa saya sudah pikun, Dok?" ia bertanya. Tentu harus dijawab belum tentu begitu.
Kemampuan mengingat merupakan salah satu fungsi otak. Namun, lupa dan lupa bisa berarti dua. Mungkin cuma jenis lupa yang jamak pada usia lanjut (forgetfullness), atau bisa jadi betul sebuah kepikunan.
Tentu tidak semua orang berusia lanjut pasti pikun. Beberapa faktor penunjang berperan di sana. Faktor gen, misalnya, yang membuat jaringan otak sontak berubah jadi kisut seperti terjadi pada penyakit Alzheimer. Kasus penurunan fungsi otak lainnya boleh jadi lantaran otak tidak dijaga kebugarannya.
Normalnya, supaya tetap bugar, otak membutuhkan dua hal: aliran darah yang senantiasa lancar mengirimkan oksigen dan zat gizi. Untuk itu darah sendiri harus sehat, sel-selnya normal, dan cairan darahnya tidak mengental (tak beragregasi).
Kita tahu, aliran darah otak dipengaruhi juga oleh kekuatan jantung memompa darah, selain masih utuhnya pipa pembuluh darah otak. Menu harian bagus saja tanpa tekanan darah ke otak yang cukup, atau bila pipa pembuluh otak sudah tersumbat, tetap saja membuat otak kekurangan pasokan makan. Dalam hitungan menit, kekurangan pasokan oksigen ke otak membuat jaringan otak rusak dan mati, sehingga fungsi otak terganggu dan tidak lagi optimal.
Sebaliknya, pasokan darah ke otak cukup tetapi menu harian banyak kekurangan, sama-sama membuat sel otak tidak lagi bugar. Cara bernapas yang pendek, oksigen dalam udara yang kita hirup sudah tipis, banjirnya polusi udara, merupakan beberapa muasal yang bikin sel otak menjerit akibat sesak napas. Belum dihitung efek buruknya jika memilih menu harian yang minim jenis nutrisi buat makanan otak atau kekurangan zat pemasok bahan kimiawi penghubung antarsel otak (neurotransmitter).
Neurotransmitter
Kita sudah kenal hampir seratus jenis kimiawi neurotransmitter untuk sekian banyak fungsi otak. Kekurangan salah satu kimiawi penghubung antarsel otak ini berakibat fungsi otak terganggu. Setiap bagian fungsi otak diperankan oleh satu kimiawi vital ini.
Temuan baru-baru ini ihwal proses jatuh cinta pun, misalnya, kedapatan dipengaruhi oleh nuerotransmitter jenis dopamine. Ini sama dengan proses munculnya gangguan jiwa jenis obsesif-kompulsif (National Geographic, edisi Feberuari 2006).
Tahun 2000, ketika pemetaan otak (Human Brain Mapping) berhasil dibaca, ditemukan ada bagian otak (claustrum) yang diyakini sebagai pusat seks laki-laki (Brain G-Spot). Setiap kali laki-laki terangsang seks, claustrum otaknya jadi aktif, dan aliran darah ke sana meningkat. Temuan itu menjanjikan bakal terciptanya obat (kimiawi) yang mampu memicu bagian otak itu untuk bergiat, dan seks laki-laki lalu jadi bisa on terus.
Jauh sebelum itu, riset otak (setelah Presiden Bush menyatakan abad ke-20 sebagai Brain Age) juga menemukan pusat rasa takut, pusat kematian, pusat umur panjang di otak. Dengan temuan itu berarti ada harapan bioteknologi bakal mampu memanipulasi pusat-pusat di otak itu demi tujuan kesejahteraan umat manusia.
Kendati otak terpelihara baik, cemaran bisa juga mendera dari luar, dengan akibat yang lebih kurang sama. Radikal bebas yang membanjir dari udara, menu harian, dan gelombang elektromagnetik (telepon seluler, medan listrik, gelombang dari oven, layar monitor, dan alat elektronik lainnya) kian merongrong kehidupan orang modern. Ketajaman mental bisa menurun olehnya. Akibatnya, kemampuan mengingat, belajar, perhatian, konsentrasi, dan pengambilan keputusan, menjadi tidak lagi tajam.
Otak juga memerlukan pasokan zat gizi yang lengkap, khususnya zat besi, trace element selenium, selain grup vitamin B, dan omega-3 (DHA). Anemia kekurangan zat besi bisa menurunkan ketajaman kognitif, selain bisa terjadi gangguan mood, kecemasan, rasa letih berlebihan bila otak kekurangan mineral selenium.
Nootropics
Sudah disebut di atas, agar otak tetap bekerja normal diperlukan aliran darah otak yang optimal, dan pasokan oskigen dan makanan otak yang cocok. Dengan perkataan lain, metabolisme otak ditingkatkan.
Dari sekian temuan tentang makanan yang diperlukan otak, ternyata lebih sepuluh zat vital yang kedapatan sangat berperan, di antaranya phosphatidylserine yang selain meningkatkan fungsi kognitif, rasa sejahtera dan tampilan perilaku normal pun dibangkitkan. Dengan zat itu ketajaman mental meningkat.
Khasiat yang sama juga diperoleh dari zat vinpocetine (dari kecambah tanaman voaconga) yang banyak digunakan untuk kepikunan usia lanjut, yang kerjanya meningkatkan aliran darah ke otak, selain memperbaiki transpor gula ke sel otak. Lalu, ditemukan pula ginkgosides A-D dari daun ginkgobiloba yang berkhasiat meningkatkan aliran darah otak, selain memperbaiki impuls saraf otak.
Kita juga mengenal phenylalanine, bahan pembuat beberapa jenis neurotransmitter. Sementara carnitine diyakini sebagai antioksidan penghambat penuaan otak dan memacu beberapa neurotransmitter. Zat hydergine kedapatan juga mampu meningkatkan aliran darah otak.
Bahan-bahan di atas tergolong nootropics atau pemacu fungsi otak, dan kini kian banyak dimanfaatkan sebagai suplemen, selain dijadikan "obat" karena berkhasiat meningkatkan aliran darah otak, sekaligus pemasok makanan yang cocok buat otak, yang berarti meningkatkan metabolisme otak.
Tak Cukup Red-Pill
Riset ihwal bagaimana memori dibentuk di otak sudah berhasil dilacak. Ternyata beberapa zat berperan dalam pembentukan memori di otak. Periset Eric Kendel, penerima Nobel tahun 2000 (Memory Pharmaceutical) berhasil melacak kemampuan memori otak pada tingkat molekuler. Ia menemukan, ternyata zat AMP (Adenosinemonophosphate) memegang peran utama dalam pembentukan memori.
Lebih lanjut diketahui kalau jenis CREB (C-AMP response element binding protein) persisnya sebagai zat pembentuk memori. Lebih delapan buah perusahaan farmasi kemudian berlomba menciptakan zat pintar ini, sebagai kontraktor utama pembentukan ingatan pada otak manusia.
Sebetulnya sudah sejak tahun 50-an mulai ditelusuri kemungkinan menciptakan "obat" untuk mengatasi kehilangan memori otak akibat bertambahnya umur (age-related memory loss). Dari sana tercipta beberapa obat baru untuk menanggulangi kasus Alzheimer. Menyusul kemudian golongan obat piracetam, amiracetam, oxiracetam, pramiracetam sebagai peningkat spesifik kemampuan kognitif otak.
Jenis yang memengaruhi neurotransmitter otak diperankan oleh golongan linopirdine, physostigmin, sabeluzole, tacrine, vasopressine, amantadine, selain nikotin dan kafein. Dalam bahan herbal muncul jenis Ma-huang, oxymethanol, pyritinol, dan BR-16A.
Bahan-bahan berkhasiat tersebut yang kini diangkat sebagai "obat kuat" atau "pil merah" (sedang Viagra sebagai "obat kuat seks" dijuluki sebagai "pil biru"), yang kini ramai-ramai masuk ke pasar sebagai bahan penguat otak. Penguat di sini berarti menjaga kemampuan kognitif (mempertajam ingatan, perhatian, konsentrasi, solusi masalah, dan pengambilan keputusan).
Namun, satu hal tidak boleh lupa. Aliran darah otak yang lancar dan makanan otak yang cocok saja belum cukup kalau oksigen yang kita hirup masih tidak memadai. Kegiatan rutin olah napas menjadi bagian yang tak terpisahkan dari upaya membugarkan otak.
Hal lain bahwa bahan-bahan di atas, bukanlah menambah otak jadi lebih pintar. Kecerdasan itu ibarat sebuah gelas. Masing-masing orang memiliki gelas kecerdasannya sendiri yang diwarisi dari ayah-ibunya. Asuhan, pendidikan, dan pengalaman hidup yang akan mengisi gelas kecerdasan kita. Tergantung bagaimana sejak kecil kita diasuh dan dididik, gelas kecerdasan milik kita akan terisi penuh ataukah tidak, sehingga otak bisa tampil optimal.
Pemberian bahan berkhasiat, obat, makanan, minuman yang berisikan menu yang cocok buat otak, hanyalah menjaga keoptimalan agar gelas yang sudah terisi penuh itu tetap penuh, dan bukanlah memberi gelas kecerdasan baru yang lebih besar.
Dr. Handrawan Nadesul
Sumber: Senior

Wi-Fi & Kesehatan

Wi-Fi & Kesehatan
LifeStyle Wed, 02 Apr 2008 08:14:00 WIB
Kemajuan teknologi internet sudah membawa kita ke zaman dimana pengaksesan informasi bisa dilakukan dengan mudah, bahkan kini tidak lagi terbatas pada penggunaan sambungan kabel dari komputer ke line telefon. Teknologi nirkabel jaringan lokal yang dikenal dengan istilah kerennya, wi-fi (Wireless Fidelity) itu juga kini semakin berkembang di banyak lokasi umum.
Dampaknya memang secara sekilas sangat positif, namun sebuah teknologi agaknya selalu punya ekses ke banyak aspek kehidupan diantaranya dipandang dari segi kesehatan.
Bila sebelumnya banyak yang membahas radiasi elektromagnetik dari banyak perangkat berbasis elektronik mulai dari komputer, ponsel bahkan alat-alat rumah tangga lainnya, belakangan ini yang mulai marak adalah dampak wi-fi ini terhadap radiasi yang ditimbulkannya bagi kesehatan, dan sama seperti teknologi sebelumnya, tentu masih banyak penelitian lanjutan yang dibutuhkan untuk memastikan hal tersebut, dan banyak pula cara untuk bisa berdamai demi mendapatkan manfaat maksimal dari teknologi itu tanpa harus mengorbankan sisi kesehatan kita.
Efek Radiasi Elektromagnetik Terhadap Kesehatan
Paparan cahaya yang intens termasuk yang ditimbulkan oleh sebuah radiasi elektromagnetik, dalam tubuh manusia akan berpengaruh paling banyak pada pembentukan hormon melatonin yang diproduksi kelenjar pineal di dalam otak, yang memang bersifat sensitif terhadap rangsang cahaya.
Ketidakstabilan melatonin ini bisa berdampak pada kelesuan, gangguan tidur, emosi, depresi hingga denyut jantung yang abnormal. Kehidupan kita sehari-hari belum dapat dilepaskan dari medan elektromagnetik yang dihasilkan dari sumber daya listrik seperti pembangkit dan jaringan transmisi-distribusinya, termasuk juga perangkat elektronik rumah tangga mulai dari lampu, penyejuk, multimedia dan peralatan masak elektrik.
Pengaruh ini biasanya berbanding lurus dengan tegangan yang dihasilkannya, dan tak jarang pula bersifat paparan lewat kontak berulang yang lama di sekitar perangkat-perangkat atau radiasi elektromagnetik lainnya.
Walau begitu, sebuah penelitian dari Perancis yang dimuat dalam sebuah jurnal kesehatan resmi menyebutkan kecil sekali kemungkinan adanya gangguan kesehatan atas radiasi dari alat-alat tersebut karena rata-rata intensitasnya masih berada di ambang yang cukup rendah.
Radiasi Elektromagnetik Wi-Fi
Publikasi tentang dampak negatif wi-fi sehubungan dengan radiasi elektromagnetik yang ditimbulkannya ini awalnya datang dari sebuah kasus yang dialami seorang wanita di London, yang datang ke institusi kesehatan dengan keluhan nyeri di bagian kepala, telinga, tenggorokan dan beberapa bagian tubuh lain bila berada dekat dengan peralatan elektronik atau menara pemancar.
Perangkat elektronik, memang memiliki radiasi elektromagnetik dimana dalam jumlah besar bisa mengakibatkan gangguan fisiologis hingga memicu pertumbuhan sel-sel abnormal seperti kanker, namun intensitasnya berbeda-beda dan ada patokan batas aman yang dianggap tidak sampai membahayakan kesehatan.
Atas keluhan ini berikut anjuran dokter yang mendiagnosanya sebagai suatu keadaan elektrosensitif, wanita tadi melindungi rumahnya dengan perangkat khusus antiradiasi untuk meminimalkan gelombang elektromagnetik dari teknologi wi-fi di sekitar tempat tinggalnya.
Beberapa publikasi lanjutan tentang dampak radiasi wi-fi ini kemudian dilansir di Swedia langsung dari pemerintahnya serta di Norwegia lewat pernyataan perdana menterinya sendiri.
Lagi-lagi, kemungkinan pemberitaan yang awalnya banyak beredar di dunia maya ini sempat dianggap sebagai hoax, suatu berita isu yang belum bisa diyakini kebenarannya, namun adanya beberapa penelitian yang dilaporkan dari institusi resmi mungkin mulai membuat beberapa pihak bersangkutan mulai memikirkan hal ini.
Sebagian laporan resmi tersebut menyebutkan tingginya intensitas radiasi elektromagnetik di beberapa situs lokasi wi-fi, namun tak sedikit juga yang melaporkan bahwa intensitas tadi masih berada di bawah ambang batas senilai dengan radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh beberapa perangkat yang aman seperti televisi maupun radio, begitupun, kesimpang-siuran ini jelas menimbulkan suatu kekhawatiran bagi sebagian orang yang sangat perduli dengan kesehatannya, belum lagi pengakuan sejumlah aktifis di luar negeri yang bergabung untuk mendesak pembatasan penggunaan wi-fi, yang bagi sebagian masyarakat lain sangat diperlukan itu.
Beberapa kampus di negara-negara maju malah sudah ikut melarang penggunaan teknologi ini di sekitar lingkungan pendidikan mereka, meski belum ada kejelasan akan bahayanya.
Benarkah Berbahaya?
Banyaknya publikasi dari pengaruh radiasi elektromagnetik situs-situs umum penyedia wi-fi tadi turut juga memuat kekhawatiran mereka yang dialamatkan lebih ke penggunaan perangkat komputer dan juga usia penggunanya. Di luar masalah kesensitifan masing-masing individu terhadap radiasi elektromagnetik ini, sebagian ahli menyebutkan bahwa anak-anak jauh lebih sensitif dibandingkan dengan usia dewasa.
Pihak Health Protection Agency, Inggris, yang baru-baru ini membuat publikasi resmi pada sebuah program BBC bahwa dampak negatif ini sama sekali belum dapat dibuktikan dan pendapat ini didukung juga oleh sebuah institusi riset kesehatan telekomunikasi disana, dengan argument bahwa pemancar yang digunakan untuk teknologi ini sebenarnya berkekuatan sangat rendah dan tetap ada jarak dengan tubuh yang membuat radiasinya juga berlangsung dalam intensitas yang sangat rendah meski nilai yang mereka dapatkan berjumlah sekitar tiga kali lebih besar dari radiasi penggunaan ponsel biasa.
Mereka menekankan lebih lanjut bahwa bukan radiasi wi-fi lah yang menjadi masalah melainkan cara penggunaan komputer terutama laptop yang sering diletakkan di pangkuan hingga tak lagi memiliki jarak dengan tubuh.
Gelombang radio elektromagnetik yang digunakan untuk teknologi wi-fi, menurut mereka lagi berada ratusan kali lebih rendah dibandingkan sebuah microwave dan ambang batas yang ditentukan para ahli, dan meski masih terdeteksi adanya thermal interaction berupa kenaikan level temperatur jaringan tubuh, namun nilainya masih jauh dari ambang batas yang bisa mengakibatkan kerusakan.
Pendapat ini diperkuat lagi oleh beberapa institusi lain yang rata-rata mendapat hasil jauh lebih rendah daripada sinyal ponsel ketika digunakan untuk berbicara.
Hasil yang mereka laporkan, berada selama setahun di sekitar lokasi wi-fi sebanding dengan penggunaan ponsel dalam keadaan bicara selama 20 menit.
Bila kekhawatiran akan radiasi ponsel saja masih banyak diperdebatkan, maka wi-fi sama sekali mereka anggap belum pantas mengundang kekhawatiran tersebut.
Begitupun, mereka juga tetap menganjurkan untuk menggunakan teknologi ini dalam batas wajar sekaligus memperhatikan penggunaan perangkat komputer yang juga memiliki intensitas radiasi elektromagnetik yang berbeda-beda.
Paling tidak, penggunaan dalam batasan wajar ini bisa mencegah pengaruh buruk terhadap kesehatan yang bisajadi kepastiannya baru ditemukan dalam tahun-tahun mendatang.
Sumber: CBN

Koktail Jambu Putih, Baik Dikonsumsi Penderita Diare

Koktail Jambu Putih, Baik Dikonsumsi Penderita Diare
Health News Sun, 06 Apr 2008 10:00:00 WIB
Bogor - Jambu biji merah kerap diburu karena diyakini memiliki khasiat untuk kesehatan, tapi jambu biji putih juga memiliki khasiat yang sama. Bila jambu biji merah diyakini dapat merangsang pertumbuhan trombosit darah, jambu biji putih diyakini sebagai obat pencegah dan bahkan menyembuhkan diare. Namun dibutuhkan pengolahan khusus sebelum dikonsumsi yakni dalam bentuk minuman koktail jambu.
Proses pembuatan koktail jambu putih ini terbilang cukup mudah. Jambu dikupas terlebih dahulu sebelum dipotong-potong dan dipisahkan antara daging dan bijinya. Setelah jambu menjadi potongan kecil berukuran 1 x 1 centimeter kemudian dicuci dalam air mengalir untuk menghilangkan getahnya.
Jambu kemudian dikukus sekitar 3 sampai 5 menit diatas air mendidih dan lalu diberi gula dan dibungkus dalam paket gelas. Berbeda dengan jambu merah yang bisa merangsang pertumbuhan trombosit dalam darah penderita DBD, jambu putih ini diyakini bisa mempercepat proses penyembuhan bagi para penderita diare.
Meski sudah berhasil membentuk usaha kecil mandiri, namun para ibu dari kalangan keluarga miskin di kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sereal Bogor ini masih mengalami kesulitan dalam pemasaran. Selama ini para perajin masih melayani pesanan terbatas saja, sementara untuk dijual secara umum masih menunggu ijin dari Depkes. (Iwan Kurniawan/Sup)
Sumber: Indosiar.com

Fatal, Salah Menggunakan Antibiotik

Fatal, Salah Menggunakan Antibiotik
Health News Mon, 07 Apr 2008 16:00:00 WIB
Kita tahu antibiotik merupakan obat mujarab untuk menghilangkan rasa sakit. Tapi tidak semua orang tahu bahwa antibiotik tidak bisa digunakan untuk mengobati semua penyakit alias tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Salah-salah bisa berakibat fatal atau sampai kepada alergi terhadap antibiotik.
Sayangnya, masyarakat justru mengindahkan penggunaan bahwa antibiotik tidak boleh digunakan secara sembarangan. Ketika demam dan flu menyerang, obat antibiotik selalu menjadi rujukan. Bahkan luka terjatuhpun tidak lengkap obat jika tanpa antibiotik.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia DR. Dr. Fachmi Idris, M.Kes menjelaskan, bahan antibiotik pertama ditemukan Alexander Fleming pada 1928. Kemudian, pada 1940-an antibiotik mulai digunakan secara luas. Waktu itu, para ilmuwan dunia memprediksi, dengan ditemukannya antibiotik, pada 1960-an dunia diprediksi bersih dari penyakit infeksi.
Namun, bukannya penyakit infeksi teratasi, justru jenis bakteri baru muncul akibat resistensi terhadap penggunaan antibiotik. Bahkan, pada 1990, kata Fachmi, pernah terjadi post antibiotika era. "Suatu keadaan yang antibiotik tidak berfungsi lagi. "Waktu itu, di antara 20 jenis antibiotik yang ada, hanya satu yang bisa mengobati penyakit infeksi,"jelasnya.
Pada 2001, World Health Organization (WHO) menyampaikan keprihatinan yang tinggi terhadap perkembangan bakteri resisten. WHO pun menyatakan global alert atau perang melawan bakteri resisten.
Fachmi juga mengungkapkan, penelitian di dua rumah sakit besar di Jawa Timur dan Jawa Tengah pada 2001 menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik secara tidak bijak mencapai 80 persen. Kasus di RSU dr Soetomo, lanjut Kuntaman, angka resisten terhadap antibiotik lini pertama (penyakit infeksi ringan) bisa mencapai 90 persen dan lini kedua (infeksi sedang) mendekati 50 persen. Dalam disertasinya yang dirilis beberapa waktu lalu, Kuntaman juga menyebutkan, angka bakteri penghasil extended spectrum beta lactamase (ESBL, jenis bakteri yang sulit diobati) mencapai 29 hingga 36 persen. "Bandingkan dengan Belanda yang angkanya kurang dari satu persen," sebut pria yang bekerja di laboratorium mikrobiologi RSU dr Soetomo itu.
Karena itu, bila antibiotik tidak digunakan secara tepat, post antibiotika era diprediksi bisa terjadi pada masa depan. "Bayangkan saja, bila tidak ada satu pun obat yang mampu mengatasi penyakit infeksi," ujarnya.
Menurut Fachmi, tingginya penggunaan antibiotik di rumah sakit akan meningkatkan angka resistensi bakteri di tempat itu. "Yang pada akhirnya menyulitkan terapi," tegasnya. Bahkan, bakteri lebih mudah mutasi, yang berarti lebih cepat resisten terhadap berbagai antibiotik.
Prof dr R Bambang Wirjatmadi MS MCN PhD SpGK, pengajar gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, menjelaskan, antibiotik adalah obat yang dapat digunakan untuk membunuh kuman, virus, cacing, protozoa, dan jamur. "Biasanya, jika mengalami sakit dan disebabkan beberapa hal tersebut, obatnya antibiotik," ujar Bambang.
Tidak hanya itu. Antibiotik dibutuhkan saat seseorang sakit disertai demam. Jika sakitnya tidak disertai demam, belum tentu mereka membutuhkan antibiotik. Agar tidak sembarangan dalam penggunaannya, sebaiknya masyarakat mengetahui jenis antibiotik. Di antaranya, tetracyclin yang digunakan untuk infeksi, sakit gigi, dan luka. Jenis chloramphenicol digunakan untuk penyakit tifus. Jenis griseofulfin digunakan untuk membunuh jamur serta combantrin untuk membunuh cacing.
Ada juga narrow spectrum,yang berguna untuk membunuh jenis bakteri secara spesifik. Antibiotik yang tergolong narrow spectrum adalah ampicillin dan amoxycilin. Jenis kedua ialah broad spectrum untuk membunuh semua jenis bakteri di dalam tubuh. "Dianjurkan untuk menghindari mengonsumsi antibiotik jenis ini," jelasnya.
Sebab, jenis antibiotik itu juga membunuh bakteri lainnya yang sangat berguna untuk tubuh. Antibiotik yang termasuk kategori itu adalah cephalosporin. Penyakit yang disebabkan virus tidak dapat diberikan antibiotik. Misalnya, sakit flu atau pilek. Sebab, antibiotik tidak dapat membunuh virus karena virus dapat mati sendiri, asal daya tahan tubuh penderita meningkat atau membaik. Meski begitu, dalam perkembangannya, saat ini ada antibiotik yang dikembangkan untuk membunuh virus.
Namun itu justru akan membahayakan. Penggunaan antibiotik tidak pada tempatnya dan berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Misalnya, mengakibatkan gangguan saluran pencernaan (diare, mual, muntah). Khawatir masyarakat awam yang tidak paham, mempergunakan dosis antibiotik ini untuk segala jenis penyakit.
Penderita bisa mengalami reaksi alergi. Mulai yang ringan seperti ruam dan gatal hingga berat seperti pembengkakan bibir, kelopak mata, sampai gangguan napas. Sebab, bisa jadi penderita alergi dengan antibiotik tersebut.
Efek yang terjadi bisa ringan hingga berat. Pasien bisa mengalami anaphylatic shock atau shock karena penggunaan antibiotik tersebut. Lebih berbahaya lagi, obat itu juga bisa mengakibatkan kelainan hati. Seperti diketahui, antibiotik memiliki bahan dasar kimia. Selain berfungsi membunuh kuman, bahan kimia tersebut harus dinetralkan tubuh supaya aman. Caranya adalah dengan memecah bahan kimia itu.
Karena itu, masyarakat luas perlu memahami fungsi dan kemampuan dari obat antibiotik. Baik waktu pemakaian maupun dosis. Dengan demikian, pemakaian bisa dilakukan secara tepat dan rasional.
Dalam kasus ini yang paling memahami adalah kalangan medis. "Termasuk, upaya pemerintah dalam melakukan pengawasan di lapangan supaya antibiotik tidak beredar secara bebas," kata Fachmi. Karena sebagai regulator, posisinya bisa mencegah penjualan antibiotika secara bebas di pasar.(Her/Ijs)
Sumber: Indosiar.com

ADA APA DENGAN KANTUNG PLASTIK ?

ADA APA DENGAN KANTUNG PLASTIK ?

· Dalam satu tahun, 1 triliun kantong plastik digunakan oleh dunia.
· Setiap orang menggunakan sekitar 170 kantong plastik tiap tahun.
Ini berarti setiap satu menit-nya 2 juta kantong plastik yang dibuang
· Kantung plastik terbuat dari polyethene (PE), suatu bahan thermoplastic yang lebih dari 60
juta ton bahan ini diproduksi setiap tahun di seluruh dunia terutama menjadi kantung plastik.
· Untuk memproduksi 1 ton plastik diperlukan 11 barel minyak mentah (BBM)
· Di negara-negara maju, penggunaan plastic shopping bags (kantung plastik belanjaan)
di toko dan supermarket mulai dibatasi dan digantikan dengan paper bags (kantung kertas)
yang terbuat dari kertas yang dapat didaur-ulang.
sDi San Francisco (AS), toko & supermarket yang masih menyediakan kantung plastik dikenakan denda $100
(hampir Rp 1 juta) untuk pelanggaran pertama kali, dan meningkat denda $200 untuk pelanggaran berikutnya
dan jika masih melanggar dikenanakan denda $500.
s Di Australia, toko-toko menjual "green bags" seharga satu dollar saja namun bisa dipakai berkali-kali.
s Di Perancis, supermarket (seperti Carrefour) "memaksa" konsumennya untuk membeli plastik yang dapat
dipakai berulang (reusable plastic) dan Tas kain non-tenun (non-woven bags).
sDi Inggris, beberapa toko besar (seperti Tesco dengan "Green Bag Scheme") memberi discount khusus senilai
1-4 Poundsterling bagi pembeli yang membawa sendiri Tas dari rumah.

Apa "Dosa" Kantung Plastik, sehingga kita harus mengurangi pemakaian Kantung Plastik ?
Å’ Kantung plastik tergolong "barang sekali pakai" (single-use plastic shopping bags)
sehingga memperbanyak Sampah. Kalau kita belanja bulanan di supermarket, sekali
belanja kita akan "dihadiahi" paling sedikit 4 kantung plastik dalam berbagai ukuran.
v Jakarta menghasilkan sekitar 6.000 ton sampah setiap hari, yang lebih dari setengahnya
adalah sampak non-organik terutama plastik dan kertas.
v Sampah kantong plastik yang dibuang di Jakarta dapat menutupi 2600 lapangan sepakbola.
Baru bisa terurai di alam (biodegradble) dalam waktu 500 - 1.000 tahun, sehingga jika
tercecer di tanah akan merusak lingkungan (menghambat peresapan air yang
menyebabkan banjir dan merusak kesuburan tanah).
v Pemerintah Bangladesh melarang kantung plastik karena dianggap sebagai penyebab
banjir karena menyumbat saluran pembuangan air di musim hujan.
Ž Sekitar 3% plastik di dunia berakhir sebagai sampah yang terapung-apung di permukaan
air, termasuk di laut yang menyebabkan kematian banyak ikan paus dan penyu karena
sampah plastik tersangkut di pencernaan mereka
Hanya 1% saja Kantung plastik bekas yang dapat didaur ulang, terutama karena sulitnya
memilah berbagai jenis plastik yang digunakan dan tak sebandingnya biaya recycle
dengan harga jual produk recycle, sehingga hampir semua kantung plastik tinggal menjadi
sampah. Pemulung saja ogah ambil sampah kantung plastik !
Untuk memproduksi plastik, setiap satu tahunnya diperlukan 12 juta barel minyakyang
menghasilkan emisi gas rumah kaca perusak lapisan ozon (ditambah lagi sekarang
terjadi krisis minyak yang mengakibatkan melambungnya harga BBM)






Seorang Pemulung yang sedang naik perahu mengumpulkan sampah di sungai di Jakarta yang dipenuhi Sampah, termasuk sampah kantung plastik





Bhutan, negara kecil di pegunungan Himalaya (di Asia Tengah dekat India) dalam Peringkat Kebahagiaan Dunia dinyatakan sebagai "negara berkembang yang penduduknya paling berbahagia" di dunia. Pemerintah Bhutan melarang Kantung Plastik dan Rokok karena memandang produk itu membuat warganya tidak bahagia.




Apa yang Bisa Kita Lakukan ?
Bantu selamatkan bumi dengan membawa Tas sendiri saat berbelanja ke supermarket
atau ke pasar tradisional (Ingatlah "kebiasaan baik" dari Ibu atau Nenek kita yang dulu
ketika berbelanja ke pasar tradisional, selalu membawa sendiri Tas Belanja dari rumah)
‚ Sebaiknya gunakan Tas Ramah Lingkungan yang terbuat dari bahan kain yang dapat
didaur-ulang (seperti Tas Belanja Ramah-Lingkungan "Lestari Lingkunganku")
Kini mulai tersedia "Kantung Plastik Ramah Lingkungan" (Bio-Degradable Plastic Bag)
yang terbuat dari tepung singkong (maizena) dan dapat terurai 6 bulan sampai 5 tahun
(bandingkan dengan plastik biasa yang baru terurai setelah 500 – 1.000 tahun). Namun ketersediaannya
masih terbatas dan masih mahal (Rp. 1.000 per lembar)
Æ’Bawalah selalu Tas Ramah Lingkungan itu (di mobil atau di motor) sehingga selalu
tersedia kapanpun Anda membutuhkannya. Jadi tidak alasan, Anda "terpaksa" menerima
kantung plastik
„ Jika hanya membeli sedikit, mulailah mau/berani menolak "pemberian" kantung plastik
dari toko dan masukkan barang belanjaan ke dalam tas Anda. Ingat, kantung kresek
adalah "bonus" yang tak berguna
…Kurangi penggunaan kantong plastik kresek SEKARANG JUGA
Jika belum dapat menghentikan secara total, lakukanlah secara bertahap, misalnya hanya
untuk digunakan untuk membuang sampah di tempat sampah (menjadi plastik sampah / trash bags)
† Jangan jadi "penimbun" dan "kolektor" kantung plastik tak terpakai yang memenuhi rumah
Anda. Segera enyahkan dari rumah alias "cuci gudang"(*caranya lihat di bawah).
‡Anjurkan keluarga, teman, dan tetangga untuk mengurangi pemakaian kantung plastik,
dengan menjelaskan bahaya-bahaya yang ditimbulkannya. Jadilah "agen" penyelamat lingkungan.

Tas Belanja Ramah-Lingkungan
Acara "Lestari Lingkunganku"
Made in Summarecon

Lalu dikemanakan kantung plastik yang masih saya simpan ?
Daripada dibuang merusak lingkungan, maka sumbangkan saja ke Program Daur Ulang Tzu Chi bersama-sama sumbangan sampah daur ulang lain (kertas, botol, kaleng, dll).
Biarlah Depo Daur Ulang yang akan "membereskan" masalah sampah kantung plastik Anda.
Dengan berbuat ini, Anda mendapat manfaat ganda, yaitu :
JTurut peduli lingkungan, dengan tidak "mewariskan" sampah plastik perusak lingkungan
JBerbuat amal kebajikan karena hasil daur ulang Tzu Chi digunakan untuk kegiatan sosial (pengobatan & pendidikan bagi masyarakat kurang mampu)

Dengan merubah kebiasaan kecil,
Kita akan berkontribusi dalam
pelestarian lingkungan

Diare Pembunuh Nomor Dua Anak Balita

Yang tak kalah membahayakan, kata Yati, ada kecenderungan pemberian
antibiotik kepada pasien dan penderita diare secara sembarangan atau
berlebihan. Padahal ini justru membuat resistan pada penyakit diare tersebut.
"Padahal diare cukup dilawan dengan oralit," katanya
menjelaskan."

Kamis, 19 Juni 2008
Berita Utama-Jateng
Diare Pembunuh Nomor Dua Anak Balita
YOGYAKARTA - Penyakit diare menjadi penyebab utama nomor dua kematian pada anak
usia 6 bulan hingga 2 tahun. Penyebabnya, pemberian antibiotik. "Penyakit
itu selalu kejar-kejaran dengan radang paru-paru, yang menjadi penyebab
kematian nomor satu dan dua pada anak," kata Prof Dr Srisupar Yati
Soenarto, PhD, Sp.AK, dalam konferensi pers setelah pidato pengukuhan guru
besar di Balai Senat Universitas Gadjah Mada kemarin.
Penelitian Translasional dan Kebijakan Berbasis Bukti: Diare pada Anak Sebagai
Studi Kasus, yang dilakukan Yati menyebut penyebab diare bermacam-macam, di
antaranya, infeksi telinga, AIDS, radang otak, dan TB. Penyakit itu diikuti
diare, yang menyebabkan penderita meninggal akibat kekurangan cairan atau
dehidrasi.
Yang tak kalah membahayakan, kata Yati, ada kecenderungan pemberian antibiotik
kepada pasien dan penderita diare secara sembarangan atau berlebihan. Padahal
ini justru membuat resistan pada penyakit diare tersebut. "Padahal diare
cukup dilawan dengan oralit," katanya menjelaskan.
Yati mengungkapkan sebuah penelitian di lima provinsi di Indonesia pada 2003
menunjukkan penggunaan antibiotik untuk balita diare mencapai 85 persen.
Sedangkan Departemen Kesehatan pada 1987 mencatat ada 88 persen. Adapun
penelitiannya bersama mahasiswa pada 2007 itu menunjukkan hampir 100 persen
penggunaan antibiotik tidak rasional. "Pada pasien rawat inap di Rumah
Sakit Sardjito, ada 31 persen," katanya.
Anggota staf Epidemiologi Klinik dan Biostatistik Fakultas Kedokteran UGM,
Wahyu Damayanti, yang mendampingi Yati dan menjadi salah satu peneliti,
menambahkan, "Antibiotik bisa menjadi penyebab diare karena kuman baik dan
jahat menjadi tidak seimbang," katanya.
Karena diare dianggap penyakit berbahaya, butuh cara tepat mengatasinya. Dalam
program nasional penanggulangan diare bersama International Zinc Task Force,
kata Yati, dari oralit yang dianggap bukan obat, diputuskan penggunaan zinc
sebagai obat yang diresepkan oleh dokter dan diharapkan bisa mengganti
antibiotik. "Kami sudah menggandeng industri obat untuk memproduksi zinc
pada 2008," katanya. BERNARDA RURIT

sumber : koran tempo

Alunan musik dapat mempercepat pemulihan penderita stroke

Alunan musik dapat mempercepat pemulihan penderita stroke, demikian
hasil riset yang dilakukan tim peneliti dari Finlandia seperti dilansir
kantor berita Reuters, Rabu.
Penderita stroke yang rajin mendengarkan musik setiap hari, menurut
hasil riset itu, ternyata mengalami peningkatan pada ingatan verbalnya
dan memiliki mood yang lebih baik ketimbang penderita yang tidak menikmati musik.
Musik memang telah lama digunakan sebagai salah satu terapi kesehatan,
namun penelitian yang dimuat dalam jurnal Brain itu adalah riset
pertama yang membuktikan efeknya pada manusia.
"Temuan ini adalah bukti pertama bahwa mendengarkan musik pada tahap
awal pasca stroke dapat meningkatkan pemulihan daya kognitif dan
mencegah munculnya perasaan negatif," kata tim peneliti.
Stroke, yang muncul saat aliran darah ke otak tersumbat, dapat membuat
jaringan otak tak berfungsi. Penyakit ini adalah salah satu penyebab
utama kematian dan kelumpuhan permanen di dunia.
Riset tersebut melibatkan 60 orang sukarelawan yang baru saja mengalami stroke pada pembuluh darah tengah
di belahan kanan dan kiri otak. Stroke semacam ini dapat mempengaruhi
kendali motorik, kemampuan bicara dan sejumlah fungsi kognitif lainnya.
Para sukarelawan itu kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diminta mendengarkan musik favorit atau buku audio mereka setiap hari, sementara kelompok yang lain tidak mendengarkan musik apapun.
Tiga bulan pasca serangan stroke, kelompok pendengar musik dan buku
audio menunjukkan peningkatan pada ingatan verbal mereka, masing-masing
60 persen dan 18 persen lebih baik ketimbang kelompok lainnya.
Kemampuan dalam memfokuskan perhatian juga meningkat 17 persen pada
mereka yang mendengarkan musik, ungkap Teppo Sarkamo, ahli psikologi
pada Unit Riset Otak Kognitif Universitas Helsinki yang mengepalai
riset tersebut.
Musik ditengarai dapat mengaktifkan mekanisme pada otak yang
memperbaiki dan memperbarui jaringan syaraf pasca serangan stroke, kata
Sarkamo.
Menurut dia, riset-riset lain diperlukan untuk lebih memahami apa yang
sebenarnya terjadi pada otak. Namun temuan ini, tambahnya, telah
memperlihatkan bahwa musik dapat digunakan sebagai salah satu terapi
tambahan yang murah dan mudah bagi penderita stroke.
"Riset ini dapat dianggap sebagai studi pendahuluan dan menjadi awal yang menjanjikan," kata Sarkamo. (*)
Sumber:
http://kesehatan.infogue.com/riset_terapi_musik_percepat_penyembuhan_stroke
Artikel kesehatan terhangat:
http://kesehatan.infogue.com/

Banyak seks bikin gendut

SIAPAPUN tentu sepakat bahwa seks adalah sebuah aktivitas yang sangat menyenangkan sekaligus menyehatkan. Telah banyak bukti ilimah dan hasil penelitian yang mengungkap bahwa seks bila dilakukan secara benar dan teratur berfaedah bagi kesehatan, seperti meredakan stres dan membakar kalori atau lemak.
Namun begitu, riset tentang seks tentu takkan pernah berhenti. Para ahli tidak akan pernah puas dan masih ingin terus mengungkap misteri dibalik aktivitas seksual.
Salah satu hipotesa yang muncul dan menarik perhatian ilmuwan adalah pengaruh seks terhadap pengikisan lemak dalam tubuh. Sekelompok peneliti seperti dilaporkan majalah New Scienctist memunculkan sebuah hipotesa bahwa seks membuat seseorang menjadi lebih gemuk ketimbang membuat langsing.
Seperti dipaparkan dalam jurnal Medical Hypotheses, kelompok peneliti dari India dipimpin Ritesh Menezes berargumen bahwa yang menjadi kunci dalam bertambahnya berat ini adalah meningkatnya kadar hormon prolaktin. Hormon prolaktin memang dikenal sebagai zat yang menstimulasi atau merangsang produksi ASI pada wanita dan menimbulkan rasa kasih sayang.
Secara teori, kadar hormon ini dalam darah manusia akan meningkat setelah berhubungan seks, terutama pasca orgasme. Peningkatan prolaktin memang diyakini berkaitan dengan penambahan berat badan pada beberapa spesies, termasuk pada manusia yang menderita hiperprolaktinaemia kronik (tingginya kadar prolaktin ).
Selain itu, ada penelitian di AS yang menunjukkan para ayah yang sedang menunggu kelahiran anaknya cenderung akan mengalami kenaikan berat badan akibat meningkatnya hormon prolaktin.
Dengan mempertimbangkan berbagai observasi ini, Menezes dari Departmen Kedokteran Forensik dan Toksikologi di Kasturba Medical College, Mangalore, India, membuat hipotes bahwa "meningkatnya aktivitas seksual memiliki kemungkinan dijadikan faktor penyebab bertambahnya berat badan".
Sumber:
http://seksologi. infogue.com/ banyak_seks_ menambah_ berat_badan_

Alternatif terbaru perangi Sel Kanker

Setelah bertahun-tahun mengatakan kepada khalayak bahwa kemoterapi adalah satu-satunya cara untuk mencoba menghilangkan penyakit kanker, akhirnya Johns Hopkins mulai memaparkan adanya alternatif-alternatif lain. Berikut adalah update terbaru dari Johns Hopkins :
1. Tiap orang mempunyai sel kanker. Sel kanker ini tidak tampak dalam pemeriksaan standar sampai sel2 ini berkembang biak hingga berjuta jumlah nya. Pada saat dokter memberitahu pasien bahwa "tidak ada sel kanker lagi" setelah menjalani pengobatan, itu artinya pemeriksaan yang dilakukan sudah tidak dapat mendeteksi sel2 kanker karena sel2 tersebut sudah berada di bawah ukuran/jumlah yang dapat terdeteksi
2. Sel kanker tumbuh antara 6 sampai lebih dari 10 kali dalam jangka waktu hidup manusia.
3. Pada saat kekebalan tubuh seseorang tinggi, sel2 kanker akan dihancurkan dan dicegah sehingga tidak dapat bertambah banyak dan membentuk tumor.
4. Pada saat seseorang menderita kanker ini menunjukkan bahwa orang tersebut mengalami beberapa kekurangan nutrisi. Ini dapat terjadi karena faktor genetika, lingkungan, makanan dan cara hidup.
5. Untuk menanggulangi kekurangan nutrisi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh dapat ditempuh dengan merubah diet (cara makan) dan menambahkan asupan suplemen.
6. Kemoterapi, meracuni sel kanker yang bertumbuh cepat, tapi pada saat yang sama juga menghancurkan pertumbuhan sel sehat dalam tulang sumsum, gastro-intestinal tracts (saluran pencernaan) dll, dan dapat menyebabkan kerusakan pada organ2 lain, seperti hati, ginjal, jantung, paru2 dll.
7. Sedangkan radiasi, bersamaan dengan fungsinya yang menghancurkan sel kanker, juga menyebabkan luka bakar, meninggalkan bekas luka, dan merusak sel, tissues, dan organ yang sehat.
8. Perawatan dini dengan kemoterapi dan radiasi dapat mengurangi ukuran tumor. Namun penerapan kemoterapi dan radiasi yang berkepanjangan tidak akan menghasilkan pengurangan tumor lebih lanjut.
9. Pada saat tubuh menanggung beban racun yang berlebihan dari kemoterapi dan radiasi, sistem kekebalan tubuh akan terancam atau hancur, karena itulah seseorang akan mengalami berbagai macam infeksi dan komplikasi.
10. Kemoterapi dan radiasi dapat menyebabkan sel kanker bermutasi dan menjadi tahan dan sulit untuk dihancurkan. Operasi juga dapat menyebabkan sel kanker menyebar ke tempat2 lainnya.
11. Cara efektif untuk melawan kanker adalah dengan membuatnya kelaparan, yaitu dengan cara tidak memberikan makanan yg dibutuhkan dalam sel untuk dapat berkembang biak
SEL KANKER MEMAKAN:
· Gula. Dengan meniadakan gula dalam asupan makanan itu berarti menghilangkan makanan utama sel kanker. Pengganti gula seperti NutraSweet, Equal, Spoonful, dll dibuat dari Aspartame, dan ini berbahaya. Pengganti yang lebih natural yaitu madu Manuka atau molasses, tapi dalam jumlah yang sedikit. Garam meja mengandung bahan kimia tambahan untuk menjadikannya putih. Alternatif yang lebih baik yaitu Bragg’s aminos atau garam laut..
· Susu menyebabkan tubuh menghasilkan mucus, terutama di dalam gastro-intestinal tract (saluran pencernaan). Mucus juga makanan sel kanker. Dengan meniadakan susu dan menggantikannya dengan susu kedelai (tanpa gula) sel-sel kanker akan kelaparan.

Antisipasi penyakit ginjal

Gangguan ginjal merupakan penyakit yang tidak asing lagi kini. Seiring pertumbuhan zaman, konsumsi makanan yang mengandung zat kimia (pewarna, perasa, pemanis buatan, pelezat, pengawet dan lainnya) semakin bertambah, maka resiko terganggunya kerja ginjal makin meningkat, karena ginjal makin bekerja keras membuang racun-racun tersebut dari daam tubuh.
Cuci darah bahkan kematian akibat gangguan ginjal bisa sedini mungkin kita cegah bila kita mau mendisiplinkan diri untuk merubah gaya hidup yang tidak sehat. Selain dapat menekan biaya yang akan dikeluarkan juga dapat mengurangi komplikasi yang akan timbul akibat kerusakan ginjal.
Ginjal merupakan organ tubuh yang berperan dalam proses eksreksi (pembuangan zat racun keluar tubuh). Pada orang yang mengalami gangguan ginjal dan saluran kemih (urinary), proses tersebut mengalami gangguan sehingga racun dan zat-zat yang membahayakan tubuh tidak dapat dikeluarkan dan dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya.
Peranan pengaturan pola makan sangat penting pada penderita gangguan ginjal. Hal ini dimaksudkan untuk menyelaraskan pemasukan zat gizi melalui makanan dengan batas kemampuan fungsi ginjal.
Selain meminum air yang cukup, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup, ada juga cara nikmat dan segar dalam menjaga ginjal anda tetap bekerja optimal. Berikut ini tipsnya :
• Minum Kumis Kucing Capsule
Kandungan kaliumnya berkhasiat diuretik sehingga baik untuk melancarkan pembuangan racun-racun melalui air seni. Kalium dan natrium bekerja sama dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam-basa di dalam tubuh.
• Minum Jus Strawberry, Semangka dan timun.
Buah strawberry mengandung kalium, vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, asam folat , serat dan flavanoid. Dikenal khasiatnya dalam mengobati gangguan saluran kemih. Mentimun baik untuk melancarkan saluran pencernaan dan mengobati tekanan darah tinggi. Semangka memiliki khasiat diuretik. Sangat baik diminum tiap hari untuk mempercepat pemulihan gangguan ginjal.
Bahan
- Strawberry 50 gr, dipotong-potong
- Semangka 100 gr, dipotong-potong
- Mentimun 100 gr
- Es Serut 50 gr
Cara Membuat
1. Campur semua bahan, lalu blender
2. Minum saat masih dingin
Dari Berbagai Sumber.

Kamis, 14 Agustus 2008

Sakit Gula Darah Tinggi

Manusia perlu makan. Lalu makanan itu dapat terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak.
Glukosa adalah unit satuan karbohidrat yang terkecil. Dalam tubuh manusia, glukosa dipergunakan untuk membentuk energi. Jika berlebih maka tugas insulin, suatu enzim dalam tubuh manusia, untuk menyimpan kelebihan gula dalam darah ke bentuk cadangan di hati, otot dan organ lainnya.
diabetes,kencingmanis
Jika proses diatas berlangsung seimbang, maka kelebihan glukosa dalam tubuh manusia tidak akan menimbulkan penyakit. Tapi jika kadar insulin rendah, atau insulin tidak diproduksi maka ini dapat menyebabkan kadar glukosa menumpuk dalam darah atau yang lebih dikenal dengan sakit gula.
Sakit gula, atau yang dalam istilah medis dikenal dengan diabetes melitus, bisa dialami siapa saja, baik yang kurus atau yang gemuk, baik yang muda atau yang tua, baik wanita atau pria. Diabetes melitus (yang selanjutnya disingkat DM), seperti halnya penyakit lain, juga menimbulkan gejala. Gejala tersebut ada yang khas, atau disebut juga gejala klasik, dan gejala yang tidak khas.
Gejala klasik dari DM antara lain berat badan menurun, banyak buang air kecil (poliuria), banyak minum (polidipsi) dan banyak makan (polifagi). Gejala tidak khas dapat berupa kesemutan, gangguan penglihatan, gatal, gangguan ereksi atau keputihan.
Disamping itu, didapatkan juga beberapa faktor yang berpotensi mengakibatkan seseorang menderita DM. Faktor-faktor tersebut dikenal dengan faktor risiko DM, diantaranya:
1. usia > 45 tahun
2. kegemukan
3. hipertensi
4. riwayat keluarga DM
5. riwayat melahirkan bayi dengan BB > 4kg
6. riwayat DM pada saat kehamilan
7. penderita PJK (penyakit jantung koroner), TBC, hipertiroidisme
8. kadar lipid yang tinggi
Berdasarkan patofisiologinya DM terbagi menjadi 2 tipe, yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2 (yang selanjutnya akan dibahas lebih banyak). DM tipe 1 diakibatkan kerusakan dari sel-sel penghasil insulin sedang DM tipe 2 dikarenakan resistensi insulin ataupun berkurangnya sekresi insulin. Selain dua kelompok besar DM tadi, dikenal juga DM tipe lain (yaitu akibat obat, akibat infeksi, akibat imunologi dll) serta DM pada saat kehamilan.
***
Jika seseorang memiliki gejala diatas, atau memiliki faktor risiko DM, disarankan untuk memeriksa kadar gula darahnya. Kadar gula darah puasa yang normal adalah <110 mg/dl dan kadar gula darah sewaktu yang normal adalah <200 mg/dl. Jika pada saat pemeriksaan didapatkan kadar gula darah puasa ?110 mg/dl atau kadar gula darah sewaktu ?200 mg/dl, dapat dilakukan pemeriksaan ulang untuk kemudian ditegakkan diagnosis pada orang tersebut.
***
Bagaimana menegakkan diagnosis DM?
Jika seseorang memiliki gejala klasik DM maka gula darah sewaktu ?200 mg/dl atau gula darah puasa ?126 mg/dl sekali saja cukup untuk menegakkan diagnosis DM.
Jika keluhan tidak khas, perlu 2 kali pemeriksaan gula darah yang menunjukkan gula darah sewaktu ?200 mg/dl atau gula darah puasa ?126 mg/dl.
Lalu apa yang bisa dilakukan jika telah terdiagnosa DM?
Yang harus dilakukan adalah kelola kadar gula darah yang berlebih dalam tubuh kita
Mengapa pengelolaan kadar gula darah harus dilakukan?
Hal ini dilakukan untuk mencegah komplikasi yang mungkin timbul, baik itu komplikasi akut ataupun komplikasi menahun.
Komplikasi akut antara lain :
Hipoglikemi
Gejala hipoglikemia:
* Lapar, mual, tekanan darah turun
* Lemah, lesu, sulit bicara
* Keringat dingin
* Tidak sadar dengan atau tanpa kejang
Komplikasi akut lainnya adalah terjadinya penurunan kesadaran yang tiba-tiba (pingsan) atau yang dalam istilah medis dikenal dengan keadaan koma diabetikum.
Sedangkan komplikasi menahun dapat mengenai mata (retinopati diabetikum), ginjal (gagal ginjal), persarafan (neuropati), pencernaan (diare, konstipasi), saluran kemih (disfungsi seksual), jantung(gagal jantung) dan ekstrimitas (ulkus)
Kapan pengelolaan kadar gula darah harus dilakukan?
Sedini mungkin, setelah terdiagnosa sebagai penderita DM
Bagaimana pengelolaan kadar gula darah yang baik?
Hal ini dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan makan
Makan dianjurkan seimbang dengan komposisi energi dari karbohidrat 60-70%, protein 10-15%, lemak 20-25%.
Prinsip perencanaan makanan
* Tidak ada makanan yang dilarang, hanya dibatasi sesuai kebutuhan (tidak berlebih).
* Menu sama dengan menu keluarga, gula dalam bumbu tidak dilarang.
* Serta teratur dalam jadwal, jumlah dan jenis makanan (3J)
Prinsip pembagian porsi makanan sehari-hari
* Disesuaikan dengan kebiasaan makan dan diusahakan porsi tersebar sepanjang hari.
* Disarankan porsi terbagi (3 besar dan 3 kecil):
1. makan pagi –makan selingan pagi
2. makan siang –makan selingan siang
3. makan malam-makan selingan malam
(hal ini untuk mencegah terjadinya hipoglikemia terutama bagi yang menggunakan insulin kerja panjang)
2. Latihan jasmani
Manfaat latihan jasmani:
* Menurunkan kadar gula darah (dengan mengurangi resistensi insulin, meningkatkan sensivitas insulin)
* Menurunkan berat badan
* Mencegah kegemukan
* Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi
Olaharaga yang bisa dilakukan diantaranya jogging, berlari, renang, bersepeda. Latihan yang dilakukan sebaiknya dilakukan berkesinambungan, dipilih yang berirama yaitu otot-otot berkontraksi dan relaksasi secara teratur, dilakukan selang seling antara gerak cepat dan gerak lambat, misal: jogging diselingi jalan, jalan cepat diselingi jalan lambat
Dan latihan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan dari intensitas ringan sampai sedang hingga mencapai 30-60 menit. Latihan hendakanya dilakukan 3x dalam seminggu
Yang perlu diperhatikan sebelum memulai latihan:
* Kenakan sepatu yang sesuai
* Beri asupan makanan dan cairan yang cukup
* Lakukan peregangan dan pemanasan saat memulai dan mengakhiri selama 5-10 menit
* Hindari berlatih pada suhu terlalu panas/dingin
* Jangan teruskan bila ada gejala hipoglikemia
Strategi menghindari hipoglikemia:
* Periksa glukosa darah sebelum dan sesudah latihan dalam kurn waktu 30 menit untuk Mengetahu gula darah stabil atau tidak
* Latihan sebaiknya dilakukan 1-3 jam setelah makan
3. Menggunakan obat penurun gula darah
Berbagai jenis obat dengan berbagai efek kini dapat kita temui di kalangan masyarakat. Pemakaiannya bertahap mulai dari obat yang diminum hingga penggunaan insulin. Penggunaan insulin biasanya dilakukan oleh penderita DM tipe 1, dimana insulin sama sekali tidak dihasilkan tubuh. Sedangkan pada penderita DM tipe 2, dimana defek terletak pada fungsi insulin bukan pada jumlah insulin, penggunaan insulin biasanya dilakukan setelah efek yang diinginkan tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan obat yang diminum.
(diambil dari Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 dan Harrison’s Manual of Medicine)

Hati-hati Terima E-mail Update Browser IE7


Waspadalah dengan e-mail bertajuk "Internet Explorer 7" yang mengaku-ngaku dari Microsoft Feature Offers, sebuah layanan Microsoft. Sebuah e-mail spam mencoba menginfeksi komputer dengan program jahat.

E-mail spam ini menggunakan subyek "Internet Explorer 7" dan tidak menjelaskan pesan apapun selain sebuah link bertajuk "download the latest version!" dan sebuah tulisan "about this mailing" yang mengacu pada layanan Microsoft.


Pengguna yang meng-klik link download tersebut akan diarahkan ke sebuah halaman browser palsu, yang kemudian akan men-download sebuah file 'update.exe' berukuran 136KB. File executable itu kemudian akan menginfeksi komputer korban dan men-download malware.

Taktik penyebaran program jahat seperti ini sebelumnya juga pernah digunakan untuk menjebak pengguna e-mail, yakni dengan menyamar sebagai file foto telanjang artis Angelina Jolie dimana file tersebut sebenarnya adalah malware.

Taktik seperti itu rupanya cukup populer digunakan. Minggu lalu contohnya, Adobe mengeluarkan peringatan tentang keberadaan malware yang menyamar sebagai installer plug-in Flash.
Agar aman, pengguna diimbau untuk men-download file update-an browser IE7 dari situs Microsoft atau melalui layanan update Windows.

Jumat, 01 Agustus 2008

PEMIMPIN YANG MAMPU MENGEVALUASI GERAK DAN TRANSFORMASI

PEMIMPIN YANG MAMPU MENGEVALUASI GERAK DAN TRANSFORMASI

Pemimpin dan evaluasi
Dalam menangani gerak maju organisasi atau komunitasnya serta menangani transformasi, seorang pemimpin sering berhadapan dengan situasi dimana gerak dan transformasi tadi perlu didorong, dievaluasi atau diukur. Kebutuhan untuk mengarahkan kemajuan dan mengukur hal ini dapat datang dari permintaan pengikutnya, rekan sekerjanya, atau dari pihak lain yang terkait dengan pekerjaannya. Tanpa adanya suatu metode atau alat yang disepakati bersama maka masalah evaluasi dan pengukuran dengan mudah dapat menghasilkan berbagai konflik dan kerumitan-kerumitan.
Pertama, orang dapat mengukur hal-hal yang sebenarnya tidak merupakan hal utama. Misalnya, seringkali orang melakukan pelatihan atau pembinaan, namun mereka mengevaluasi secara mendalam hanya lokasi, makanan, fasilitas dan kegunaan pembinaan tadi. Mereka tidak mengukur kemajuan nyata yang diperoleh peserta dari hasil proses belajar tadi.
Kedua, orang dapat mengukur atau mengevaluasi hanya aspel-aspek tertentu dan melupakan aspek-aspek lain yang justru saling terkait. Di dalam dunia usaha dikenal istilah bottom line, artinya orang mengukur keberhasilan seseorang dalam kemampuan ia memberikan kontribusi pada laba bersih yang ada tertulis di garis yang terletak di bawah laporan rugi laba. Namun, pengukuran serupa ini menjadikan para manajer orang-orang yang ahli dalam memanipulasi data sehingga informasi yang keluar menyenangkan mereka yang mencari bottom line yang baik, namun diam-diam tersembunyi banyak bom waktu. Kasus Enron, Merc dan World Com merupakan bukti kegagalan sistem evaluasi yang matang.
Ketiga, orang sama sekali tidak mengevaluasi karena merasa evaluasi merupakan alat memperkuat kekuasaan yang ada atau alat untuk menjatuhkan orang tertentu. Maka, berdebatlah orang hanya untuk menentukan cara evaluasi yang baik. Sering juga setelah suatu alat dimiliki dan disepakati, terjadi perbedaan cara menafsirkan hasilnya. Contoh, suatu divisi rekruting di dalam suatu organisasi besar pada suatu tahun tertentu hanya berhasil mencapai 30 persen tenaga baru dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya. Bertepatan divisi ini dipimpin oleh seorang manajer baru. Maka orang mengevaluasi hal ini sebagai kegagalannya. Padahal, dapat juga dievaluasi bahwa orang ini justru menjadi filter yang baik dan melakukan screening yang baik bagi organisasinya dibandingkan dengan pendahulunya.
Berbagai cara telah ditawarkan orang untuk membuat suatu alat pengukuran dan evaluasi. Salah satu alat yang cocok untuk dunia nir laba dan sekaligus juga dunia perusahaan adalah Balanced Scorecard.

Mental Model dalam memahami Balanced Scorecard
Bila seseorang terbang dengan pesawat ringan yang dapat mengangkut 6 orang, maka ia berhadapan dengan berbagai hal dari mulai ia lepas landas sampai kembalinya ia mendarat kelak. Sepanjang perjalanan ada banyak perubahan yang terjadi. Arah angin, kekuatan angin, jumlah bahan bakar, ketepatan arah, ketinggian, tekanan udara, dan kondisi awak kapal serta penumpang tidak berhenti berubah.
Sangat berbahaya dan bodoh bila sepanjang jalan ia hanya memantau jumlah bahan bakarnya, padahal arah perjalanannya telah menyimpang. Juga sama bodohnya kalau ia hanya sibuk memperhatikan arah perjalanannya sehingga pesawat berada di arah yang tepat, namun ia melupakan faktor penting yaitu ketinggian terbang, dan tiba-tiba di depannya terdapat sebuah bukit yang tinggi dan curam.
Seorang pemimpin komunitas atau organisasi sama seperti seorang penerbang patut terus mendorong, memantau, mengevaluasi dan mengukur berbagai hal secara sekaligus. Itulah sebabnya di dalam sebuah cockpit pesawat terdapat sederetan alat indikator yang menunjukkan faktor-faktor penting yang berperan di dalam proses penerbangannya. Balanced Scorecard merupakan suatu metode yang membuat seorang pemimpin dengan cepat namun utuh dapat mengarahkan dan mengevaluasi gerak maju serta kecepatan transformasi organisasinya.

Bagaimana Cara Kerja dan Penyusunannya
Secara sederhana, Balanced Scorecard diciptakan setelah seorang ahli mencoba meneliti berbagai organisasi yang berhasil dan dan juga yang musnah. Ia tiba pada kesimpulan bahwa mereka yang musnah pada dasarnya bukan karena tidak mengukur atau mengevaluasi diri, namun mengukur secara salah atau memantau hanya faktor-faktor yang tidak penting. Lambat laun dari penelitian lebih lanjut ahli ini mendapatkan beberapa hal.
Pertama-tama, suatu organisasi atau komunitas yang berhasil melakukan evaluasi teratur. Mereka mengevaluasi apakah program dan kegiatan-kegiatannya menopang pencapaian visi dan misi mereka atau tidak.
Kedua, organisasi dan komunitas yang mampu bertahan dan berkembang serta mencapai visinya adalah organisasi dan komunitas yang memperhatikan dan mengembangkan empat aspek besar di dalam hidup mereka secara seimbang. Pengembangan hal itu terus menerus mereka evaluasi secara sengaja.
Dengan demikian pemimpin mereka menggerakan setiap orang untuk mampu memiliki perspektif ke empat jurusan secara simultan dan terus menerus.

Empat perspektif tadi adalah:
1. perspektif keuangan, sumber atau asset/harta
2. perspektif kemampuan dan kerapihan operasional
3. perspektif pembelajaran/kualitas pengetahuan bersama
4. perspektif kualitas hubungan dengan pihak-pihak terkait di luar organisasinya.


Bila ada organisasi atau komunitas yang memerlukan suatu aspek atau perspektif tambahan yang khas, menurut penemu metode ini, hal tadi dapat saja dimasukan walaupun teori Balanced Scorecard belum menemukan perspektif yang tidak dapat dimasukkan ke dalam keempat perspektif yang sudah ada tadi.
Setiap perspektif tadi harus dibuat ukuran-ukurannya dengan terlebih dulu mengacu kepada rumusan visi dan misi dari organisasinya. Jadi pertama-tama, setelah adanya visi dan misi, seorang pemimpin membuat sasaran yang harus dicapai di dalam tiap perspektif di atas. Contohnya: sebuah majalah di Asia memiliki visi agar menyuarakan masalah Asia secara Asia dan ditulis oleh orang Asia. Maka di dalam perspektif pembelajaran, mereka menyiapkan pelatihan berseri untuk stafnya agar mereka menguasai masalah-masalah Asia. Mereka juga mencari sekolah-sekolah jurnalis di Asia untuk mendapatkan pasokan tenaga editor yang merupakan orang Asia. Selanjutnya, sebagian staf dan operator lapangan mereka ditentukan datang dari Asia.
Setelah sasaran untuk setiap perspektif sudah dibuat, maka seorang pemimpin harus mendaftarkan faktor-faktor kunci yang akan mempengaruhi tercapainya atau luputnya sasaran tadi. Kembali pada contoh di atas, maka dalam perspektif pembelajaran, bila sasarannya adalah memiliki staf yang memahami budaya Asia dan pola pikir Asia, maka hal ini hanya tercapai bila staf mengenali beda budayanya dengan budaya lain. Tidak cukup hal ini terjadi bila staf adalah lahir dan tumbuh di budaya Asia saja, tanpa apresiasi dan upaya memahami budayanya secara nalar. Untuk mencapai hal itu maka sebagai salah factor kunci diperlukan proses belajar bersama dan proses belajar sendiri, baik tentang budaya Asia, maupun budaya yang bukan Asia.
Selanjutnya, setelah tiap perspektif memiliki sasaran dan daftar factor kunci yang mempengaruhinya, maka Balanced Scorecard dianggap telah terbentuk pada tingkat pertama.


Kini pemimpin tadi siap memasuki tingkat lebih kedua yang dalam. Ia dapat menggerakkan rekan-rekan dan pengikutnya untuk memetakan faktor-faktor apa yang mempengaruhi faktor-faktor kunci utama yang telah dipetakan di dalam tingkat pertama. Misalnya, pembelajaran dipengaruhi oleh pengetahuan tentang budaya Asia dan non Asia, factor apa yang akan mempengaruhi sukses pembelajaran tadi? Ternyata diskusi pada tingkat ini menghasilkan kesepakatan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh adanya buku, majalah, kursus, film, dan diskusi bersama tentang Asia, baik yang disampaikan menyentuh nalar maupun emosi.
Selanjutnya orang masih dapat masuk ke tingkat yang lebih jauh sehingga setelah diulangi prosesnya beberapa kali dan melibatkan orang yang memahami faktor-faktor yang berbeda di tiap tingkat, akhir terbentuklah suatu peta hubungan causal tentang kinerja organisasi ini dan cara mentransformasinya serta cara mengukurnya.


Pengukuran
Bagaimana mengukurnya? Katakanlah bahwa dalam persepktif pembelajaran, seorang pemimpin menyadari bahwa stafnya perlu belajar tentang budaya Asia. Ia harus menjelaskan apa arti istilah "belajar." Bersama mereka ia harus tiba pada kesepakatan bagaimana mengukur keberhasilan belajar tentang Asia tadi. Misalnya, dapat ia tentukan bahwa seorang staf di majalahnya akan dapat menulis sebuah artikel tentang perbandingan masalah sosial di Asia versus di Barat dan artikel tadi diterima di majalah lain sebagai ukuran keberhasilan. Maka dalam Balanced Scorecard tingkat pertama, ukuran keberhasilan dalam perspektif pembelajaran misalnya adalah "80 persen staf menghasilkan 80 tulisan dengan karakteristik di atas yang diterima di majalah lain." ila target ini tercapai, ia dapat meningkatkannya di tahun kedua.
Bila pengukuran tadi disetujui, maka ia dapat masuk ketingkat ke dua. Ia dapat bertanya pada stafnya, apa faktor penyebab keberhasilan di atas? Mereka mungkin menjawab bahwa bila ada komputer notebook untuk tiap staf, bila ada kebebasan menulis 1 jam sehari, dan bila ada kesempatan berdiskusi 1 jam per minggu, maka tiap staf dalam setahun akan menghasilkan 1 artikel yang dipublikasikan di majalah lain. Maka target pada tingkat kedua yang sekaligus menjadi alat pengukuran adalah: adanya komputer Asus untuk tiap-tiap staf, digunakannya setiap jumat siang untuk diskusi dan setiap hari ada 5 lembar yang ditulis tentang Asia. Dalam pengukuran ditulis: 12 komputer dalam tahun 2002, 50 jam diskusi untuk duabelas orang, 50 jam menulis artikel.
Siapakah yang mengukur keberhasilan atau kegagalan? Di dalam Balanced Scorecard, tiap orang menentukan ukuran keberhasilannya, mengukur hasil kinerjanya sendiri dan menyampaikan hasilnya pada pihak yang terkait dengannya. Pimpinan puncak tinggal membaca di cockpitnya, indikator dari masing-masing perspektif pada tingkat pertama saja. Suatu indikator yang menghasilkan angka atau pengukuran kualitatif yang rendah dapat membuatnya meneliti hasil kinerja di tingkat yang kedua dan seterusnya, sampai beberapa faktor penyebab masalah dapat dikenali dan ditangani. Contoh hal ini tergambar di dalam skema di bawah ini.


Kesimpulan
Balanced Scorecard bukan hanya memberikan suatu kemungkinan bagi sang pemimpin mengukur kinerja, namun mengarahkan program setelah suatu scenario di buat dalam perencanaannya. Balanced Scorecard juga merupakan alat yang sangat menekankan budaya partisipasi bagi setiap anggota organisasi atau komunitas. Namun, alat ini juga memastikan bahwa semua program harus senantiasa hadir dan dikembangkan untuk menopang pencapaian visi dan misi organisasi atau komunitas.

Cara Menemukan password Administrator Windows XP

Cara Menemukan password Administrator Windows XP








Moga bermanfaat.....

Kaki Gajah Terus Menggejala


Kaki Gajah Terus Menggejala

Sinar Harapan


Oleh Sulung Prasetyo




JAKARTA - Penyakit kaki gajah atau yang sering disebut filariasis/elefantiasis hingga saat ini masih menjadi endemi di ratusan kabupaten di Indonesia (SH, Kamis 28/9).

Gejala ini memprihatinkan dan bagi masyarakat awam kesadaran akan terjangkit penyakit ini dapat membantu penanggulangannya.Waspadalah bila tiba-tiba kaki Anda membesar.

Mungkin saja virus penyebab penyakit filariasis atau dikenal dengan kaki gajah, mulai menghinggap. Hingga awal bulan ini, penyakit pembesaran pada kaki terus saja menggejala.

Bahkan pihak pemerintah daerah Bogor sampai repot-repot menggelar vaksinasi masal untuk memutus rantai epidemi penyakit tersebut di daerah mereka. Sebenarnya penyakit ini sendiri berasal dari cacing yang menempel pada nyamuk. Hewan renik tersebut kemudian dikenal ada tiga jenis di wilayah Asia Tenggara.

Cacing jenis Wuchereria bancrofti yang paling sering ditemukan di negeri tropis seperti Indonesia.Kemudian ada jenis lain bernama Brugia malayi, yang sering ditemukan di berbagai kawasan Asia Tenggara.

Dan yang terakhir jenis Brugia timori, yang banyak ditemukan di daerah kepulauan Sunda kecil, di timur Bali. Seperti pada konsep umum kesehatan masyarakat, sistem penularan penyakit ini juga melalui individu agen di sekitarnya. Biasanya cacing akan menempel pada nyamuk, dan masuk ke aliran darah dalam tubuh melalui gigitan nyamuk. Akibat gigitan ini, virus cacing akan menetap di dalam darah, berkembang biak dan menggejala. “Gejalanya sebenarnya dapat dilihat dengan mudah,” urai J Kevin Baird, seorang ahli dalam penyakit di daerah tropis, dalam tulisannya Elephantiasis Endemic in Rural Indonesia.

“Saat tubuh terlihat demam berulang-ulang setiap satu hingga dua bulan, selama tiga hingga lima hari,” urainya. Lalu kemudian terlihat gejala pembengkakan kelenjar pada paha dan ketiak. “Kalau diraba pembengkakan kelanjar ini akan terasa panas,” paparnya, belum lama ini. Gejala ini kemudian diikuti dengan pembengkakan serupa pada daerah-daerah seperti tungkai kaki, lengan, buah dada, bahkan juga pada kantung buah zakar, hingga mencapai ukuran yang bisa bikin kita geleng kepala. Itulah mengapa penyakit ini dinamakan kaki gajah.

Karena penyakit ini umumnya menyerang kaki sang penderita, hingga berukuran teramat besar, bila dibandingkan ukuran normal. Persebaran Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan I Nyoman Kandun menyatakan guna mengantisipasi penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk itu pemerintah secara berkala melalukan surveilans dengan memeriksa sampel darah penduduk pada malam hari (sebab cacing filaria dan anak cacing filaria/mikrofilaria terlihat dalam darah pada malam hari-red).Hasil survei darah malam yang dilakukan Departemen Parasitologi FKUI di beberapa daerah pada 2001-2002 juga menunjukkan bahwa kisaran prevalensi filariasis di sejumlah daerah seperti Bekasi, Alor (NTT), Bonebolanggo (Gorontalo), Parigi (Sulawesi Tengah) dan Sikka (Maumere) hingga saat ini masih tinggi yakni antara 1 persen hingga 18 persen.“Dalam buku terbaru yang diterbitkan Subdit Filariasis jumlahnya bahkan dinyatakan telah meningkat menjadi 8.000 orang,” kata dr. Taniawati Supali, ahli filariasis dari Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.,

Rabu (27/9) kepada Antara Ketiga jenis cacing penyebab kaki gajah ini ditemukan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, Irian Jaya Barat, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).Infeksi cacing filariasis jenis Brugia malayi umumnya ditemukan di Sumatera dan Kalimantan dan jenis Wuchereria bancrofti ditemukan di Jawa, Papua, dan Irjabar. Di Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi umumnya ditemukan campuran antara malayi dan bancrofti, dan di NTT campuran Brugia timori dan Wuchereria bacrofti. (ant/ads)